Thursday, March 1, 2007

Senyawa

menarik sekali cerita dari mbak hanan, semangat berdakwah nya atau
saling nasehat menasehati di dunia cyber masih kuat ...pertahankan ,
tapi disamping itu , tetap masih banyak ladang dakwah selain di
internet ..

dan sangat menarik juga menyimak "hasil pemikiran yang dalam" mbak
hanan tentang "Senyawa" dan mengkorelasikannya dengan ukhuwah. saya
jadi teringat "deterjen". kenapa deterjen ? mungkin karena sama sama
reaksi kimia yah :D

Terusik pikiran saya ketika disebutkan "ukhuwah" sebagai pembentuk/
alat perekat senyawa di dalam sebuah wadah disebut ISDN. dimana di
saat yang sama saya melihat realita kehidupan yang ada bahwa aliran-
aliran di dalam Islam sendiri pun bermacam-macam. Sampai disini saya
berpikir, apa mungkin aliran yang bermacam-macam ini bisa disatukan
atas nama "ukhuwah Islamiyah" ??

Padahal dalam pemahaman saya, ada aliran-aliran Islam tersebut yang
sangat menyimpang jauh dari ajaran Islam bahkan jauh dari ketauhidan.
Lalu apakah harus di paksakan "menyatu" membentuk senyawa ? itu sama
saja Seperti memasukkan sesuatu yang bathil ke dalam kotak, kalau
kebathilan itu dianggap memang layak masuk ke dalam kotak. (ngerti
nggak ?)

Ada aliran-aliran dalam Islam yang saya lihat memang masih dalam
koridor perbedaan khilafiyah, saya masih bisa terima itu bagian dari
Islam, tapi ada aliran-aliran yang memang udah dalam perbedaan
"aqidah" bahkan menyimpang dari "Aqidah Islam". sampai disini pasti
ada yang mempertanyakan "emang kamu tahu aqidah islam itu kayak
gimana ?".

Oke .. lepas dari semua itu, kembali saya fokus ke masalah "ukhuwah
islamiyah" tadi. Bisakah aliran2 dalam Islam bersatu menjadi senyawa.
Agar Islam berjaya ? Dengan mengesampingkan keegoisan dan perbedaan
yang ada ?

Dan saya berpikir ..oh tidaak .. it's impossible. Rasanya nggak
mungkin deh... Bisa terjadi kalau aliran itu sama sama Punya musuh
bersama dan dalam perang terbuka. Tapi dalam tahap "perang ideologis"
..ga mungkin deh. Apalagi aliran-aliran tersebut malah ada yang
"merasakan tidak ada musuh". Dan juga realita yang ada malah antar
aliran atas nama islam itu juga saling jontok-jontok kan ..so ga bisa
deh.. Dan bahkan "aliran-aliran" itu sengaja di bentuk oleh musuh-
musuh Islam.

saya bertanya.. dari berbagi aliran-aliran tersebut, emang benar
semua bisa disebut aliran dalam "Islam" atau cuma klaim memakai
"label" "Islam" seolah olah itu "aliran dalam Islam" ? Klaim bisa aja
kan , apalagi misalnya ada ritual nya yang "mirip-mirip" bahkan
"sama". Ummat yang "sudah bodoh" ini mana tahu ini "islam" atau
"penyusup dalam Islam" ??

lalu kembali ke deterjen tadi .. Kalau saya nggak salah, kerja
deterjen dan sabun itu begini. Deterjen yang larut dalam air akan
membentuk molekul molekul, ada molekul2yang berfungsi mengikat kotor-
kotoran yang ada pada pakaian yang direndam dalam air. Molekul
pengikat ini seperti minyak, yang tidak larut dalam air. Jadinya ia
akan terpisah dengan air, tidak larut. Kalau pakaiannya di bilas
molekul ini akan terbuang bersama kotoran. Molekul lain berfungsi
melindungi pakaian agar kotoran ga balik lagi. Sifat molekul ini
menolak. Karena kotoran tadi di ikat molekul lain, molekul pelindung
bersifat anti terhadap ikatan molekul pengikat kotoran.

yah sampai disini saya mengatakan Islam itu berjaya bukan dengan
"persatuan antara aliran-aliran tersebut" tapi dengan "pengembalian
Islam kebentuk yang sebenarnya yaitu berlandaskan AL Quran dan As
Sunnah dengan Model Contoh "Zaman Rasulullah dan para sahabat"".

Persatuan itu akan bisa di fungsikan ketika menghadapi "musuh perang
bersama". Sama seperti di "Madinah" dimana pemerintahan sudah di
pegang Islam, elemen elemen di dalam Islam dengan non Islam bersatu
bersama-sama berperang.

jadi bagaimana ? yah aliran-aliran di dalam Islam tersebut harus
"berkualitas" dan "berkuantitas" , harus kuat dan harus mendominasi
yang lain. Kalau saya pikir ada beberapa aliran yang memang harus
bersatu, lalu menghancurkan aliran-aliran penyusup atau aqidah nya
yang sudah menyimpang ? Bagaimana cara membedakannya ? Kembalilah
kepada Al Quran dan As Sunnah. Lalu kalau sudah mendominasi, yang
lemah mudah saja di hancurkan, ga bisa berkutik lagi dia.

Kalau seperti zaman Rasulullah SAW, munafik harus disingkirkan atau
kalau perlu dibunuh. Karena munafik. Nah sampai disini ..Muslim harus
mengangkat pedang untuk menyingkirkan para munafik tadi ... so angkat
pedang .. !! fren .. ! Singsingkan lengan bajumu ,tunjukkan ototmu ..
(badanku berotot ga yah ? :d)

Kembali ke deterjen .. pahami sendiri deh ..gimana agar "Islam"
terbebas dari kotoran...dan bersih dan kinclong dan bercahaya ..

sorry ya kalo kata katanya agak keras dan berdarah-darah .. :D:D ...
kayaknya emang kita harus agak tegas dikit deh .

wassalam

regards

anak usil






--- In islam_dot_net@yahoogroups.com, "hanan2jahid"
wrote:
>
> assalamu'alaikum wr wb
> subhanallah.....nih milis udah mulai adem [:x] alhamdulillah....
> saya memang jarang posting di sini, tapi selalu menyimak insyaAllah
> [:">] ada sedikit ulasan yang tiba-tiba saja terbersit di pikiran
saya
> saat melihat milis ini. Melihat ISDN tentunya, sebagai salah satu
sarana
> amal jama'i kita dalam menerapkan islam di kehidupan.
>
> Sedikit membuka memori lama, dulu saya iseng-iseng buka-buka room
chat
> private (dulu masih room islamdotnet). Nah, saat itu saya kaget, eh
> ternyata ada toh room chatting seperti yang saya impi-impikan selama
> ini. Sebelumnya saya bergerak dari satu room umum ke room umum lain,
> bersama beberapa orang teman, berkenalan dengan orang-orang room
> setempat, mendekatkan diri, lalu kita memulai membuka hubungan baik
> dengan mereka. Mulai pula mereka menerima kita, perlahan tapi pasti,
> mereka mulai tertarik dengan bahasan-bahasan yang kita bawa. Tetapi
> entah mengapa, saat itu karena orang-orang di room tersebut berganti
> terus-menerus (berhubung tidak semua orang di room itu penghuni
tetap)
> dan akhirnya entah bagaimana ceritanya (saya sudah lupa), kami pun
mulai
> jarang ke room itu, pindah ke room lain lagi, sama hasilnya, hanya
> sebentar bertahan, tidak ada keterikatan hati antara personil,
mengapa?
> mungkin karena kita sendiri yang jarang di sana, kurang koordinasi,
> kurang personil, kendala koneksi internet, tidak pernah kopdaran,
dan
> lain hal sebagainya.
>
> Lalu saat mengenal ISDN, yang saya ingat sekali saat itu adalah mba
> hanum, pak abu, dan rodex :D nahh....akhirnya mulai mengenal teman-
teman
> yang lain, usil, akah, zenith, mba widi, mba rina, aina, Q, kak
dewi,
> pak zusi, macem-macem deh pokoknya, dan ternyata eh ternyata....nih
room
> seperti yang saya impikan selama ini. Saya pernah berharap ada
sebuah
> room, yang ketika kita online, chatting, ada semacam stasiun ruhiyah
> yang kemudian akan mencarge baterai-baterai dari chatter-chatter
ini.
> Kalau milis atau conference sudah biasa, nah kalau room umum, ini
kan
> semua orang bisa mengakses kapan dan dimana, ngga perlu invite atau
> register, maka kesimpulan saya saat itu "ROOM MEMILIKI POTENSI
BESAR
> UNTUK MENYEBARKAN DAKWAH ISLAM". Akhirnya saya pun mulai intensif
dengan
> ISDN sampai dengan sekarang (tentu saja dengan tetap menyeimbangkan
diri
> dengan aktivitas real kita)
>
> Jadi, dengan latar belakang memori di atas lah, sama seperti yang
kakak
> khay katakan, mari kita kembalikan atmosfer isdn seperti dulu,
bahkan
> lebih baik lagi. Tentunya itu semua tidak akan terjadi tanpa
dukungan
> dari semua personil dan para pendukungnya [:D]
> Pernah ngga kebayang? Suatu hari, ketika kita masuk ke room umum,
yang
> dibahas adalah kebaikan dan kemajuan, bukan pembodohan atau
kemunduran.
> Jika kita bertegur sapa dengan siapapun, kita akan mendapatkan
senyum
> manis dan tutur kata yang baik dari semuanya. Semboyan ISDN, "Agar
> Islam Jaya di Dunia Cyber" tidak mustahil terjadi, karena semua itu
> perlu kerja keras dari kita semua, dan perlu saling memahami satu
sama
> lain, memahami karakter setiap chatter.
>
> Maka saya, hanan, dengan ini memproklamasikan [:D] bahwa saya akan
> tetap mendukung perjuangan isdn untuk menjayakan islam di dunia
cyber,
> ngga perlu muluk-muluk kita berfikir jauh, asalkan diri kita mampu
> memberikan kontribusi apapun bagi islam, walau itu kecil, bahkan
> keciiiiil sekali. Saya juga pernah berfikir, "Apalah arti saya di
isdn
> ini, hanya batu bata, toh hanya batu bata. Apalah daya batu bata
jika
> dibandingkan dengan batu besar atau semen?" Tetapi ternyata saya
salah,
> justru dengan karakter masing-masing setiap muslim, batu bata,
semen,
> batu besar, jendela, atap, dan lain-lain, jika bersama-sama, inilah
yang
> akan membentuk bangunan islam itu. ISDN adalah salah satu
> implementasinya [:)]
>
> Duh jadi kebanyakan nih [:D] dikit lagi ya tim moderator [:D]
> (padahal saya liat ID saya mod juga di sana [:))] , jadi malu
[:">]
> ngga sebanding euy)
>
> Berhubung saya di teknik kimia (padahal yang lain masih banyak yang
jago
> kimia nih) [:D] , maka saya ingin menjabarkan sebuah analogi
SENYAWA.
>
> Senyawa adalah sebuah sistem dua atau lebih zat yang berikatan satu
sama
> lain dengan sifat-sifat kimia dan fisika masing-masing. Nah, sebuah
> senyawa akan sulit dipisahkan begitu saja, tentu ada teknik-teknik
> khusus yang harus digunakan dalam memisahkannya.
> Saya mengibaratkan keimanan dan ukhuwah itu adalah seperti sebuah
> senyawa yang sangat sulit untuk dipisahkan. Dikatakan di dalam
sebuah
> hadist bahwa tidak dikatakan beriman seseorang jika belum mencintai
> saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri. Maka, ketika sebuah
> keimanan terbentuk, maka seketika itu juga konsep ukhuwah islamiyah
> harus tercipta di dalam dirinya.
>
> ISDN adalah wadah bagi senyawa itu, walaupun ISDN itu sendiri adalah
> bagian terkecil dari sistem islam sebagai Wadah yang paling besar,
> sebuah wadah harus kuat, sama seperti sebuah tabung reaksi harus
mampu
> menahan reaksi yang terjadi di dalamnya antara senyawa-senyawa
kimia.
> Jika tidak kuat, maka ia akan pecah. Semoga kita semua mampu
menciptakan
> atmosfer keimanan yang kental sehingga dalam setiap kita melangkah,
ada
> iman yang melandasinya. Belajar dan terus belajar, kita semua punya
> potensi kebaikan dan keburukan, maka kembangkan potensi kebaikan
itu dan
> minimalisir potensi keburukan itu. Lelahkan diri kita, habiskan
energi
> kita, hanya untuk kebenaran dan kebaikan.
>
> mohon maaf kalau ada salah kata. Kalau ada kesalahan pernyataan,
mohon
> diluruskan.
> Akhir kata... TITIK [:D]
>
> wassalamu'alaikum wr wb
> yang menandatangani
> hanan
>
> [:D] [:D] [:D] [:D] ---- maklum baru sikat gigi, jadi
> kinclong-kinclong neh [:))]

No comments: